Langkahkan kakimu ke mana pun kamu inginkan. Karena setiap tempat yang kamu kunjungi memiliki cerita tersendiri yang bisa kamu sampaikan kepada orang lain. Begitu pun dengan cerita cinta yang terjadi di berbagai belahan dunia. Luangkan waktumu sejenak, lalu mulailah menjelajah bersama cerita cinta mengagumkan dari Bukuné melalui seri Setiap Tempat Punya Cerita. (more…)
Mengenal Lebih Dekat Kancut Keblenger
Kancut Keblenger. Nama yang satu ini memang terbilang nyeleneh. Tapi, kamu akan ber-“oh-oh” ria karena sebenarnya Kancut Keblenger merupakan sebuah komunitas yang sudah cukup terkenal di kalangan para blogger. Apa dan seperti apa para Kawancut—sebutan bagi anggota Kancut Keblenger—ini? Berikut adalah petikan tanya-jawab Bukuné bersama Irvina Lioni, pendiri Kancut Keblenger. (more…)
Kembalinya Si Muka Pasaran
“Sosok putih, berjenggot, dan monyong luar biasa. Gue yakin banget kalo sosok itu bukanlah anggota keluarga rumah tersebut. Yap, gue lihat di depan mata gue sendiri ADA KAMBING CLINGUKAN DI JENDELA. Nongol dari jendela dan… nyengir. Sekampung geger.” (more…)
Kancut Keblenger; Pengalaman Cinta di Dunia Digital
Mungkin kamu pernah mendengar kasus bullying, penipuan, bahkan kejahatan yang terjadi akibat dari “mewabahnya” penggunaan jejaring sosial. Ya, era teknologi—apa pun bentuknya—memang tidak hanya memberikan efek positif bagi penggunanya, tetapi juga efek negatif. Namun, semua itu kembali lagi kepada niatan individu tersebut memaknai perkembangan teknologi. Nah, daripada menggunakan internet untuk hal-hal negatif, lebih baik kita pakai untuk berkarya dan menyebarkan cinta. Benar, tidak? Eh, ini bukan modus, loh…. (more…)
Mudahnya Memotret dengan DSLR
Siapa pun bisa menjadi fotografer. Apalagi kini, berbagai kemudahan—mulai dari perkembangan digital fotografinya, perkembangan media sosial yang menyediakan tempat untuk memunculkan hasil foto, hingga harga kamera yang kian terjangkau—seolah menunjang tiap orang untuk bisa “jeprat-jepret”. (more…)
Bicara Proses Kreatif bersama Indah Hanaco
Sepuluh tahun berpacaran bukanlah waktu yang sebentar bagi Priska. Sayangnya, perjalanan sepuluh tahun itu tidak berjalan kemana-mana alias diam di tempat hingga akhirnya berakhir begitu saja. Namun siapa sangka, selepas hubungannya itu Priska malah bertemu dengan sesosok lelaki ganteng tapi menyebalkan bernama Leon. Sosok lelaki yang mampu mengubah hidup Priska dalam waktu yang singkat. (more…)
Kembalinya Mother Keder, Si Mami yang Ajaib
“Pelayan: Baik, pahanya yang apa ya, Bu?Mami: Uhm, paha apa, ya? Paha… ka… naaannn… iye… iye…paha kanan, deh, Dek. Ada?Pelayan: Hah? Oh, maksudnya paha atas atau paha bawah, Ibu.Mami: Ye, si Adek mah bego, ye. Mana ada sih paha di atas? Paha semuanya, ya, di bawah! Di atas mah namanya tangan, Dek! Nggak tau apa kalo ayam nggak punya tangan? Kalo saya mau paha atas, berarti saya bilangnya bukan PAHA! Tapi SAYAP!” (more…)
“Carano”: Sebuah Kisah Cinta, Luka, Harapan dari Minangkabau
Carano adalah benda sakral berbentuk dulang berkaki dari kuningan. Di dalamnya berisi daun sirih, kapur, gambir, pinang, dan tembakau. Carano menjadi simbol yang sarat makna untuk diberikan kepada calon marapulai [1] sebagai syarat meminang di Minangkabau. Namun, kini oleh sebagian orang minang, tidak lagi dianggap penting dalam prosesi lamaran. Telah terjadi pergeseran budaya seiring perubahan zaman, terutama bagi generasi yang lebih muda. (more…)
Uniknya Cerita Cinta dari Berbagai Musim
Tunjukkan dan rasakan cintamu setiap hari, begitu katanya. Tidak peduli pada hari apa atau musim apa, kamu selalu bisa merayakannya. Cinta seolah tak pernah jenuh untuk menyapa siapa pun yang terkena panahnya. (more…)
Bincang Santai bersama Kireina Enno
Siapa di antara kamu yang hobi menulis dan karyanya pernah diterbitkan? Hal inilah juga yang terjadi pada Kireina Enno, penulis Barcelona Te Amo (Bukuné). Sejak kecil, perempuan yang biasa disapa Enno ini sudah mulai menulis. Bahkan, saat SMA dan awal kuliah, beberapa cerpennya sudah berhasil diterbitkan di majalah remaja. (more…)