Kabar Bukune

Kembalinya Mother Keder, Si Mami yang Ajaib

Mother-Keder

“Pelayan: Baik, pahanya yang apa ya, Bu?Mami: Uhm, paha apa, ya? Paha… ka… naaannn… iye… iye…paha kanan, deh, Dek. Ada?Pelayan: Hah? Oh, maksudnya paha atas atau paha bawah, Ibu.Mami: Ye, si Adek mah bego, ye. Mana ada sih paha di atas? Paha semuanya, ya, di bawah! Di atas mah namanya tangan, Dek! Nggak tau apa kalo ayam nggak punya tangan? Kalo saya mau paha atas, berarti saya bilangnya bukan PAHA! Tapi SAYAP!” (more…)

Continue Reading →

“Carano”: Sebuah Kisah Cinta, Luka, Harapan dari Minangkabau

carano-penjual-kenangan

Carano adalah benda sakral berbentuk dulang berkaki dari kuningan. Di dalamnya berisi daun sirih, kapur, gambir, pinang, dan tembakau. Carano menjadi simbol yang sarat makna untuk diberikan kepada calon marapulai [1] sebagai syarat meminang di Minangkabau. Namun, kini oleh sebagian orang minang, tidak lagi dianggap penting dalam prosesi lamaran. Telah terjadi pergeseran budaya seiring perubahan zaman, terutama bagi generasi yang lebih muda. (more…)

Continue Reading →

Bincang Santai bersama Kireina Enno

Enno

Siapa di antara kamu yang hobi menulis dan karyanya pernah diterbitkan? Hal inilah juga yang terjadi pada Kireina Enno, penulis Barcelona Te Amo (Bukuné). Sejak kecil, perempuan yang biasa disapa Enno ini sudah mulai menulis. Bahkan, saat SMA dan awal kuliah, beberapa cerpennya sudah berhasil diterbitkan di majalah remaja. (more…)

Continue Reading →

Hangatnya Cinta di Kota Manhattan

manhattan1

Senja di Manhattan itu sangatlah indah. Manhattan merupakan salah satu ‘borough’ a.k.a wilayah dari lima wilayah yang terdapat di New York. Kota berjuluk ‘The City’ ini memiliki banyak bangunan dan tempat ternama. Sebut saja Empire State Building, salah satu gedung tertinggi di Amerika Serikat dan dunia, atau Times Square yang terkenal dengan daerah ‘Theatre District’-nya. (more…)

Continue Reading →