Blog

Ke Dufan Bareng Marmut Merah Jambu

Lima orang pemenang “Game MMJ: Ajak Aku ke Dufan” sudah terpilih. Dyah, Najib, Ibas, Mutia, dan Khairin sudah hadir di Jakarta sejak Rabu malam (14/07) untuk bermain bersama Raditya Dika—penulis buku Marmut Merah Jambu—keesokan harinya, Kamis (15/07), di Dunia Fantasi. Hari yang dinanti pun tiba. Kelima pemenang ini tentunya sudah tidak sabar untuk berpetualang bersama Radith di berbagai wahana. Seperti apa rasanya?

Konyol, gokil, dan seru! Itulah yang dialami kelima teman kita yang telah memenangkan kuis foto Marmut Merah Jambu yang diselenggarakan Bukunè. Selain Dyah, Najib, Ibas, Mutia, dan Khairin, dua orang teman dari KawanKu—Arin dan Mira—juga tidak ketinggalan dalam memeriahkan acara ini.

Rasa antusias pun muncul ketika mereka berjumpa dengan idola mereka, Radith. Antusias mereka disambut hangat oleh cowok yang juga pemain film ini. Seperti biasa, dengan gayanya yang kocak, cuek dan casual, Radith menemani para peserta untuk menikmati Jakarta dan tentunya, bersenang-senang.

Sebagian dari mereka masih berada di bangku SMP dan SMA. Ada juga yang sudah menjajaki dunia perkuliahan. Namun, semua itu bukanlah pembatas bagi mereka. Intinya mereka begitu senang ketika jalan-jalan bersama orang yang mereka idolakan.

Begitu juga dengan Radith. Jalan-jalan ke Dufan ini menjadi pengalaman tak terlupakan untuknya. Mereka saling berkenalan lebih dalam dan saling curhat mengenai keseharian mereka.

Seraya beramah-tamah, Radith juga menerima tantangan untuk mencoba banyak permainan dari yang biasa saja hingga yang memacu adrenalin. Diawali masuknya mereka ke Rumah Miring dan Rumah Kaca. Setelah itu barulah Istana Boneka, Kicir-Kicir, Histeria, dan Kora-Kora.

Mimik ketakutan dan panik memang sempat hadir di wajah cowok yang pernah dekat dengan Sherina ini.  Namun, semua itu tidak berlangsung lama karena gelak tawa dan canda selalu saja menghiasi acara jalan-jalan tersebut. Saling menjerit, saling menyemangati, dan basah-basahan menjadi momen indah tersendiri bagi semua orang.

Pagi pun berlalu dan hari telah memasuki waktu makan siang. Sambil menikmati makanan yang telah disediakan, Radit dan Bukunè membagi-bagikan bingkisan kepada para peserta sebagai tanda terima kasih sudah berpartisipasi game ini.

Setelah perut terisi penuh, saatnya melanjutkan permainan seru lainnya. Perang Bintang, Ontang-Anting, Halilintar, Pontang-Pontang, Tornado, dan Arung Jeram, 3 D, Rajawali, Histeria, dan Carrousel sebagai penutup hari menyenangkan itu.

Menjelang malam, mereka pun makan malam di Jimbaran, Ancol. Suasana gembira dan haru bercampur jadi satu. Rasa terima kasih pun disampaikan Radith kepada mereka yang telah menyemarakkan hari itu.

“Hubungan ini nggak cuma sampai di sini saja, tapi juga sampai kapan pun. Kalian adalah teman-teman dan sahabat saya,” tuturnya.

Selain itu, pada kesempatan ini, para peserta bisa leluasa berfoto bersama penulis buku KambingJantan ini. Radith juga tak lupa menggelar acara book signing. Suasana hangat kian terasa ketika para peserta saling terbuka dan mempererat persahabatan.

Raditya Dika di Mata Para Penggemar

Di usianya yang terbilang muda, sosok Radith memang telah memiliki tempat tersendiri di hati para pencinta buku. Lantas, seperti apa sih seorang Radith di mata penggemarnya?

“Katanya sih orangnya cuek. Kesannya memang seperti itu saat pertama kali bertemu. Tapi ternyata Radith kocak, baik, dan gokil,” begitu kesan Mutia. Bagi gadis ini, kesan paling indah ketika ia dan Radith sama-sama naik permainan Kora-Kora. “Nggak kebayang deh mukanya Radih seperti apa,” tambahnya.

Senada dengan Mutia, Khairin mengatakan kalau Radith seru dan tidak jaim. Ia juga tidak akan menyangka, pengalaman bertemu Radith menjadi momen berkesan untuknya. Selama ini mereka mengenal Radith sebagai penulis yang mampu menggapai hati anak muda dengan cara yang gokil, seru, dan cerdas. Nggak sangka, Radith adalah sosok pria yang low profile.