Blog

Kemal Palevi; Dari Panggung Openmic Menjadi Open Book

kemal-palevi

kemal-paleviBagi penggemar Stand Up Comedy, nama Kemal Palevi mungkin sudah tak asing lagi. Cowok kelahiran Samarinda, 25 Agustus 1989 silam ini telah sukses meraih piala juara 3 SUCI (Stand Up Comedy Indonesia) season 2. Di sela-sela kesibukannya sebagai comic, kini Kemal juga sukses “menelurkan” buku perdananya dengan judul Tak Kemal Maka Tak Sayang. Buku terbitan Bukuné ini berisi tema-tema yang dekat dengan keseharian Kemal.

Seperti apa karyanya dan bagaimana Kemal beradaptasi dengan dunia barunya ini? Berikut adalah hasil wawancara Kune bersama Kemal yang dilakukan via e-mail.

Kune: Halo, Kemal. Apa kabar? Bagaimana, nih, rasanya ketika melihat karya perdanamu terbit dan ada di toko-toko buku?
Kemal: Baik. Sangat senang, karena satu cita-cita gue akhirnya tercapai.

Kune: Sejak kapan, sih, kamu tertarik di dunia tulis-menulis dan ingin menjadi penulis?
Kemal: Sejak melihat kesuksesan Raditya Dika.

Kune: Apa yang menjadi latar belakang kamu untuk menjadi penulis?
Kemal: Karena terbiasa menulis script comedy untuk stand up comedy.

Kune: Bisa ceritakan sedikit nggak awal mula kamu menulis buku ini hingga akhirnya diterbitkan oleh Bukune?
Kemal: Awal mulanya adalah ditawarin oleh pihak Bukune buat nulis buku comedy. Itu setelah kompetisi stand up kompas TV berakhir. Setelah ngobrol-ngobrol panjang dengan pihak bukune, terkait benang merah cerita yang akan gue tulis, akhirnya kami pun menemukan titik cerah untuk tema buku yang akan gue tulis. Dan akhirnya jadilah buku ini.

Kune: Sebelum menjadi penulis, kamu kan sukses mengantongi juara 3 SUCI season 2. Ada kendala nggak, sih, saat menjalankan dua hal yang berbeda ini (komedi dan menulis)?
Kemal: Kendala sih cuma dimasalah waktu doang. Kalau stand up kan, waktu menulis jokes nya hanya sebentar. Nah kalau nulis buku kan, waktu menulisnya lebih panjang dan butuh banyak fokus serta menghabiskan banyak waktu di depan laptop. Jadi harus lebih banyak ngeluangin waktu untuk sekedar menulis.

Kune: Apa tantangan yang kamu rasakan saat menjadi seorang penulis?
Kemal: Harus Bikin cerita yang menarik, lucu, gak ngebosenin, dan yang pasti yang gak niru-niru gaya penulis lain dalam menulis.

Kune: Bagaimana, sih, proses kreatif di balik penulisan buku ini?
Kemal: Dari ide, mencari benang merah, membuat kerangka karangan, lalu yang terakhir menulis.

Kune: Kenapa, sih, kamu mengangkat tema sehari-hari untuk bukumu ini?
Kemal: Supaya dekat pula dengan keseharian orang banyak. Jadi pas dibaca, seolah-olah pembaca juga seperti mengalami hal yan sama.

Kune: Apa yang membedakan bukumu dengan buku sejenis lainnya?
Kemal: Cara berpikir gue yang absurd dalam menyelesaikan masalah dan gaya bertutur gue yang nyablak.

Kune: Di dalam buku ini kan ada ilustrasi-ilustrasi yang lucu. Apa, sih, alasan kamu menambahkan ilustrasi dalam bukumu?
Kemal: Agar lucu yang bersifat verbal, bisa diliat juga bentuknya melalui ilustrasi. Jadi lucunya akan lebih berlipat ganda.

Kune: Kenapa kamu memilih Arya Novrianus sebagai ilustrator bukumu?
Kemal: Karena dia adalah teman gue sesama comedian, jadi sense of humor kami pasti tidak akan jauh berbeda.

Kune: Di sela-sela kesibukanmu, bagaimana cara kamu bekerja sama untuk menuangkan ide bersama Arya?
Kemal: Janjian di tempat openmic biasanya. Atau engga ya via telpon. Karena kami sahabatan, jadi jalan berpikir gue pun, Arya udah paham. Jadi gak begitu sulit kerjanya.

Kune: Apa harapanmu dengan hadirnya buku ini?
Kemal: Makin sedikit anak-anak ABG yang doyan galau, dan ketawa karena baca buku gue 😀

Begitulah wawancara singkat Kune dengan Kemal. Bagi kamu yang penasaran karya teranyar Kemal dan ngaku ngefans dengan cowok berhidung mancung ini, jangan lewatkan kesempatan untuk membaca bukunya ya. Dijamin, kelucuan Kemal akan segera “menular” ke kamu!