Blog

Kriteria menulis PELIT KOMEDI

Yang harus kamu perhatikan dalam menulis PELIT KOMEDI adalah:

1.    GAYA PENULISAN DAN PENCERITAAN
PELIT adalah naskah dengan jenis non-fiksi. Oleh karena itu, cerita yang di dalam naskah PELIT adalah kisah nyata dan benar-benar dialami oleh penulis atau karakter yang ada di dalam cerita tersebut. Jadi cerita yang ada di naskah kamu itu ditulis dengan fakta yang pernah kamu alami. Dalam penulisan PELIT, kamu bisa menggunakan gaya “aku” atau “gue”. Semua itu tergantung dari segi kenyamanan kamu dalam bercerita.

Setiap cerita di dalam PELIT KOMEDI biasanya berbentuk seperti cerita pendek dan lepasan. Di mana setiap cerita belum tentu berkaitan, namun setiap cerita mempunyai benang merah dan membentuk satu tema besar. Misalnya buku Cado-cado yang mempunyai tema besar pengalaman pribadi penulis sewaktu masih menjalani ko-ass. Cerita di dalamnya pun tidak berkaitan satu dengan yang lainnya.

Perhatikan tanda baca dan logika kalimat. Buatlah pembacamu nyaman membaca naskah kamu. Jangan terlalu sering menyingkat kata-kata sehingga membuat pembacamu harus menerka maksud dari tulisanmu. Semakin jelas kamu menulis ceritamu, maka pembaca akan semakin paham tentang apa yang sedang kamu ceritakan, sehingga makin mudah mereka tertawa tentang cerita komedi yang kamu buat.

Jadilah indera untuk pembacamu. Jadi seakan-akan pembaca akan ikut merasakan, melihat, mendengarkan, dan mencium apa yang kamu ceritakan tentang pengalaman lucu kamu.

2.    KOMEDI
Sesuai dengan namanya, unsur terbesar yang ada di dalam naskah kamu haruslah KOMEDI. Yang pasti, buatlah pembaca kamu tertawa dari awal mereka membaca naskah kamu sampai mereka selesai membacanya. Untuk mengetahui apakah naskah kamu itu lucu atau tidak, coba kamu minta tolong orang lain untuk membaca naskah kamu. Kalau mereka sudah tertawa terbahak-bahak, berarti naskah kamu sudah masuk kategori komedi.

Karena PELIT adalah naskah non-fiksi dimana kejadiannya adalah kejadian nyata, maka unsur komedinya pun harus sesuai dengan apa yang kamu alami. Namun, terkadang kamu ingin menambahkan bumbu-bumbu komedi yang lebih lucu daripada kejadian nyatanya. Hal ini bisa kamu lakukan asal kamu bisa mempertanggungjawabkannya. Misalnya: kejadian sewaktu kamu menolong temanmu yang laki-laki pingsan. Secara tidak sengaja, kamu melihat dia memakai celana dalam yang sobek. Di naskah kamu bisa menggantinya dengan temanmu itu memakai celana dalam warna pink. Namun, harap diingat jangan sampai komedi yang kamu buat itu mengintimidasi dan menjelekkan orang lain.

Sebaiknya buat komedi yang sesuai dengan tren sekarang, jadi komedi yang kamu buat itu dapat diterima oleh pembaca. Jangan membuat komedi dengan unsur menjelekkan SARA (Suku, Agama, dan Ras), terlalu vulgar, dan menjelekkan orang lain, terutama public figure, seperti artis.

Jangan terlalu memaksakan tulisan kamu untuk lucu, karena nanti komedi yang kamu buat akan menjadi “garing”. Ada baiknya kamu mengeksplorasi dan mencari inovasi baru dalam membuat kalimat-kalimat komedi. Ada baiknya komedi yang kamu buat itu adalah komedi yang menertawakan kebodohan yang kamu alami. Selain itu, buatlah komedi yang masuk akal dan mudah dimengerti oleh pembaca.

3.    SETTING DAN TEMA
Sebaiknya kamu mengambil latar belakang atau tema yang dekat dan sering kamu alami, sehingga kamu bisa dengan mudah mendapatkan hal-hal lucu yang pernah kamu alami. Coba cari tahu, tren apa yang sedang berkembang sekarang ini. Selain itu, coba cari tahu apakah tema yang akan kamu ajukan itu sudah pasaran atau belum. Semakin unik tema kamu, maka semakin orang penasaran akan pengalaman yang telah kamu rasakan.

4.    LAIN-LAIN
Kamu butuh inspirasi dalam menulis PELIT KOMEDI? Kamu bisa membaca buku dari luar seperti buku-buku karya David Sedaris. Kalau kamu suka menonton opera sabun atau serial TV, coba aja kamu tonton lagi serial TV Friends dan How I Met Your Mother untuk mendapatkan insiprasi dan komedi yang akan kamu buat.

Yang pasti, buatlah komedi yang bisa membuat pembacamu tertawa terpingkal-pingkal.