Sabtu pagi, cuaca Jakarta sempat mendung dan gerimis. Kune dan Buki ,- sapaan untuk komunitas Buku Berkaki- sudah mempersiapkan segala sesuatunya jelang launching buku “PS: I Love Mom”. Di ranah online sendiri, Kune sudah woro-woro tentang acara launching ini. Siapa saja boleh ikutan karena di lokasi acara buku tersebut ada diskon 25%.
Sabtu pagi, cuaca Jakarta sempat mendung dan gerimis. Kune dan Buki ,- sapaan untuk komunitas Buku Berkaki- sudah mempersiapkan segala sesuatunya jelang launching buku “PS: I Love Mom”.
Di ranah online sendiri, Kune sudah woro-woro tentang acara launching ini. Siapa saja boleh ikutan karena di lokasi acara buku tersebut ada diskon 25%. Selain itu, para blogger ditantang untuk menuliskan cerita tentang ibu. Wah, Kune kebanjiran mensyen karena pesertanya yang membludak.
Tiba di lokasi acara yang ada di daerah Mampang, adik-adik dan pengurus menyambut Kune dan Buki. Kita kemudian salat berjamaah di musala yang ada di lantai dua. Musala ini selain dijadikan tempat belajar kajian agama, juga sering dijadikan ruangan serbaguna. Menurut adik-adik panti, mereka juga biasa melakukan nonton bareng video-video pendidikan di ruangan tersebut.
Usai kenyang bersantap siang, acara pun dimulai dengan sambutan-sambutan. Mulai dari Buki yang diwakili Ali Zaenal. Ia menceritakan sedikit sejarah Buki, Bekasi, dan Panti Al-Andalusia. “Jadi panti yang pertama Buki kunjungi ada di Bekasi dan buku pertama Buki adalah karya adik-adik Panti ini. Jadi ada kaitan erat antara Buki, Bekasi dan Panti Al-Andalusia,” ujarnya.
Setelah itu tampil Syafial Rustama dari Bukune yang menceritakan proses penerbitan buku “PS: I Love Mom”. Ia juga menyemangati adik-adik dan Buki untuk menulis buku. “Nah, di sini juga ada kakak-kakak editor yang siap membantu kalo teman-teman di sini ada yang hobi menulis,” terangnya.
Asyauqi yang mewakili pihak Panti Al-Andalusia lantas menyampaikan rasa terima kasih kepada Buki dan Bukune karena dengan terbitnya buku “PS: I Love Mom” berarti telah ikut membina adik-adik panti. Ia juga memberi pesan agar kita semua berbakti kepada orangtua, terutama ibunda kita. “Bagaimanapun kita semua enggak akan ada apa-apanya tanpa kehadiran seorang ibu,” kata pengurus panti tersebut.
Buki dan adik-adik panti kemudian bergiliran membacakan karya mereka di buku “PS: I Love Mom”. Ada juga Bayu dari Entermedia yang tampil ke depan membacakan puisi. Edo, editor Bukune, yang tampil sebagai pemandu acara juga tak luput dari cerita lucu. Ia datang dengan celana pendek dan memaksanya mengenakan sarung dari salah satu anak panti seperti terlihat di gambar ini.
Gelak tawa ruangan semakin riuh saat nonton bareng videonya Kevin Anggara dengan video-videonya yang kocak. Kevin sendiri harusnya hadir untuk berbagi tentang pengambilan videonya tersebut yang hanya dilakukan melalui ponsel. Sayang ia berhalangan hadir karena satu dan lain hal.
Tak berasa hari sudah sore. Acara terus berlanjut dengan permainan “Dongeng Berdendang” yang dipandu Buki. Permainan ini mengajak yang hadir untuk membuat gerakan dan yel-yel unik. “Owek-owek!”, “Wok-wok!”, “Wus-wus!”, “I love You!”.
Menyenangkan rasanya melihat kakak-kakaknya membaur dengan adik-adik bermain bersama.
Acara kemudian dilanjutkan dengan serah terima buku bacaan dari Serapium Kaskus kepada Buki. Sejak beberapa bulan lalu, Serapium giat mengumpulkan buku-buku untuk didonasikan kepada adik-adik binaan Buku Berkaki.
Acara pun tiba di puncaknya saat Syafial Rustama menyerahkan plakat kepada Ali Zaenal sebagai ketua Buki. Ini sekaligus menandakan bahwa buku “PS: I Love Mom” sudah bisa didapatkan di toko-toko buku kesayangan.
Buku ini tentang apa sih isinya? “PS: I Love Mom” adalah kumpulan cerita dan beberapa puisi karya adik-adik panti dan anggota Buku Berkaki tentang sosok ibu. Tulisan mereka seakan mewakili anak manusia yang teringat akan pelukan hangat, sapaan sayang, dan teguran khas ibunda tercinta. Bisa dibayangkan kerinduan mereka yang sedari kecil ditinggal ibunya, atau pun yang kini merantau jauh dari rumah.
Dengan membeli buku ini, berarti Anda sudah berdonasi bagi adik-adik kurang beruntung untuk mendapatkan akses bacaan yang layak.