Benar gak sih ada maling kolor di Pesta Buku Jakarta? Ups, ini bukan tentang maling beneran, tapi tentang novel komedi “The Maling of Kolor” yang dibahas pada acara talkshow Bukuné oleh penulisnya, Roy Saputra, Jumat 4/7 di Pseta Buku Jakarta 2008, Gelora Bung Karno – Istora Senayan Jakarta.
Novel ini memang sangat menggelitik, sehingga sangat mustahil untuk tidak tertawa membacanya. Novel ini menceritakan tentang rencana pencurian kolor oleh Yanto dan Cuplis di rumah kekasih gelap seorang cewek dengan iming-iming hadiah sebesar 3 juta rupiah. Dari sini, aksi kocak mereka makin kentara dalam melaksanakan aksi pencurian kolor tersebut.
Mereka dihadapkan kepada beberapa masalah yang ribet dan berat untuk mendapatkan kolor tersebut. Tentunya, kekonyolan, kebodohan, dan kelucuan ikut mewarnai dalam alur cerita aksinya. Mulai dari kendala mereka harus menghadapi trio Bruno, Bobi, dan Bowo yang badannya supergede, sampai kepada si pria dendi yang terus aja ngejar-ngejar Cuplis karena utangnya nggak pernah dibayar-bayar.
Pada kesempatan inipun, Roy menceritakan ‘pengorbanannya’ selama pembuatan novel tersebut. “Gua biasa mulai menulis itu sekitar jam 9-10 malam. Ketika gua mulai menemukan mood yang tepat, biasanya jam udah menunjukkan pukul 12,” ungkap Roy.
Dalam penulisannya, Roy mengambil referensi dari Lupus-nya Hilman, buku-bukunya Adithya Mulya, dan Ninit Yunita. “Ketiga penulis ini, meski tidak selalu membuat gua terbahak-bahak, sangat cukup untuk memberikan banyak masukan dalam hal menulis komedi,” jelas Roy.
Pada acara ini, banyak hal dibahas tentang sisi penulisan The Maling of Kolor. Mau tahu lebih lanjut tentang maling dan kolornya secara detil plus tertawa. Kamu bisa dapetin semuana di bukunya!