Apa jadinya jika seorang penipu bertemu dengan seorang pemberani? Tentunya banyak hal mengejutkan dan mengagumkan yang bisa terjadi, termasuk di antaranya persahabatan yang kekal abadi.
Persahabatan antara Afgan dan Nina memang belum terjalin lama. Di Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP), Afgan terkenal sebagai anak yang jago nipu. Hal itu tidak lepas dari pesan sang ayah sebelum meninggalkan ia dan ibunya agar kelak Afgan harus pintar menipu biar nggak ditipu sama orang lain.
Sedangkan Nina van Coupen—anak Gubernur Jendral Surabaya yang kemana pun selalu dikawal ketat oleh para penjaganya—adalah siswi baru di SRMP. Nina yang terkenal pemberani dan mandiri tanpa ragu langsung memilih Afgan sebagai salah satu temannya.
Sayangnya, ada yang tidak suka dengan persahabatan mereka. Brian de Houtman—Ketua Kelas 3C, anak Gubernur Jendral Jember, salah satunya. Sebelum Nina datang ke sekolah itu, Brian adalah satu-satunya murid yang ditakuti di sana. Brian yang nakal, galak, dan curang sekarang memiliki lawan yang setimpal.
Murid kelas 2B yang tadinya takut dengan Brian kini jadi berani. Semua itu berkat Nina. Ajang perlombaan antarkelas pun menjadi saksi keberanian murid kelas 2B. Dengan penuh semangat, usaha, dan strategi yang matang, kelas 2B akhirnya menjadi juara dari perlombaan yang selama ini dimenangi oleh kelas 3C.
Semua anak 2B yang tadinya takut terhadap Nina, kini menjadi senang berteman dengannya. Begitu pun dengan Afgan. Sejak kehadiran Nina, Afgan menjadi manusia yang berbeda dari sebelumnya. Apalagi sejak ia mengetahui bahwa sebenarnya Nina sedang berada dalam suatu masalah besar. Masalah yang tidak hanya melibatkan pemerintahan Belanda yang dipimpin oleh ayah Nina, tetapi juga melibatkan tentara Jepang.
Afgan yang telah menjadi orang kepercayaan pengawal Nina diminta untuk terus menjaga cewek berambut pirang itu. Amanat itu pun ia jalankan dengan penuh keseriusan, hingga suatu saat ia dikejutkan dengan kenyataan siapa orang di balik semua permasalahan ini.
Seru, kocak, dan menghibur. Itulah jalan cerita novel Alex Gunawan yang berjudul Nina Van Coupen ini. Novel yang diterbitkan oleh Bukunè ini mengambil latar belakang yang berbeda dengan novel-novel lainnya, yaitu zaman penjajahan Belanda. Alex menggambarkan setting tempo dulu dengan cukup baik. Tidak hanya tentang hubungan yang begitu erat antara seorang anak dengan ibunya, novel ini pun menceritakan tentang betapa persahabatan mampu mengalahkan segalanya meski terbentang jarak dan waktu.