Banyak orang bilang, masa-masa sekolah adalah masa yang paling seru untuk dilalui. Banyak kenangan indah, lucu, jayus, dan nyebelin yang bakal dialami oleh seseorang. Satu di antaranya adalah Sonny. Saat duduk di bangku sekolah Sonny punya segudang cerita unik yang pastinya bikin kamu tertawa geli.
Bagi seorang anak cowok, bandel adalah satu hal yang wajar. Seperti halnya teman Sonny yang bernama Adung a.k.a Anak Badung. Bandelnya Adung memang melebihi kapasitas kebandelan anak-anak seusianya.
Bukan hanya bandel, Adung juga terkenal dengan prinsipnya, “Lamun can aya nu ceurik ku urang, urang lain lalaki!” Artinya, “Kalo belum bikin nangis anak orang, berarti aku belum jadi laki-laki sejati.” Nah, dari falsafanya itu, udah kebayang dong badungnya ini anak seperti apa?! Pokoknya, nggak sedikit deh cewek-cewek di SD tempat Sonny sekolah yang dibikin nangis sama Adung gara-gara roknya disibakkan.
Singkat cerita, suatu hari saat pelajaran bahasa Inggris, Sonny diminta untuk pindah duduk ke sebelah Adung. Walau mati-matian nolak, tetep aja keputusan nggak bisa diganggu gugat. Alhasil, dengan pasrah Sonny duduk di sebelah Adung.
Suatu hari, Sonny ngeliat kelakuan Adung yang jauh dari batas normal anak badung. Dia lebih pendiam dan uniknya, Adung menggenggam erat sebuah diary berwarna pink. Dari situlah Sonny tau, bahwa sebenarnya Adung menyukai guru bahasa Inggris-nya. Sejak saat itu, Sonny dan Adung jadi bersahabat, karena Adung nggak akan berani macam-macam kalau rahasianya nggak mau terbongkar.
Namun, pepatah ‘Don’t judge book by its cover’ sepertinya berlaku bagi Adung. Di rumah, sosok bandel Adung yang superparah nggak kelihatan sama sekali. Di rumah, Adung menjadi anak yang penurut dan nggak pernah mengeluh sedikitpun saat orang tuanya menyuruh dirinya.
Hal itulah yang membuat Sonny agak sedikit malu hati. Dia yang terbilang ‘nggak bandel-bandel amat’ di sekolahnya, masih aja nyari alasan kalau orang tuanya meminta bantuan.
Cerita unik lain dari Sonny bisa kamu baca dalam buku CBSA: Cerita Bodor Siswa Aktif yang diterbitkan oleh Bukuné. Cerita-cerita dari Sonny semasa ia sekolah, mengingatkan kita akan indahnya masa-masa itu. Membuat kita bernostalgia dengan bahasa yang ngalir, lucu, dan apa adanya.
