Nggak semua pengalaman itu menyenangkan! Tapi biasanya, pengalaman nggak menyenangkan itulah yang paling seru untuk diingat. Seperti halnya pengalaman Wandy bersama monyet-monyet yang menyebelin tapi nggak bisa dilupakan begitu aja.
Hubungan Wandy dan monyet bisa dibilang nggak se-‘indah’ yang dibayangkan. Ibarat minyak dan air, mereka nggak bakal pernah nyatu. Selalu aja ada ketidakcocokan di antara mereka berdua. Seperti saat Wandy berbaik hati dengan memberikan dua buah pisang pada monyet piaraan tetangganya.
Monyet piaraan tetangganya itu memang terkenal baik dan penurut. Tapi tidak bagi Wandy. Setelah dua buah pisang yang ia berikan ludes dilahap monyet itu, Wandy dikejutkan dengan tingkah agresif si Monyet. Ternyata, si Monyet minta pisang lagi.
Akhirnya, dengan bermodalkan rasa percaya diri yang cukup tinggi dan sikap penyayang yang berlebih terhadap hewan, Wandy menggendong sambil mengelus-elus perut monyet itu layaknya seekor kucing. Sayangnya, monyet adalah monyet. Bukan kucing! Itu hal yang terlupakan oleh Wandy.
Bukannya seneng, monyet tersebut malah berontak minta diturunkan. Parahnya, Wandy tidak menyadari hal itu. Ia tetap saja mengelus-elus perut monyet tersebut. Akhirnya, si Monyet dengan sukses menggigit baju Wandy hingga robek dan Wandy pun dengan sukses melempar si Monyet hingga nyangsang di atas pohon. Hmmm… apes banget nasib keduanya.
Pengalaman pahit bersama monyet ini hanyalah salah satu pengalaman seru Wandy yang terangkum dalam buku The Popokman; Bocah Kampung Luntang-Lantung terbitan Bukuné. Buku yang ditulis sendiri oleh cowok bernama Wandy Popok ini berisi 13 pengalaman seru yang bisa bikin kamu tertawa geli saat membacanya. Dengan penuturan yang jenaka dan apa adanya, membuat buku ini terasa sangat menghibur dan asyik untuk dibaca.
