Sudah sewajarnya jika ada suka dan duka dalam kehidupan. Begitu pun dalam hal percintaan. Kadang ada senang, kadang ada sedihnya juga. Sayangnya, hal ini nggak berlaku bagi Momo, seorang pemuda yang baru saja putus cinta dari pacarnya.
Seperti halnya orang lain, Momo yang saat itu diputusin oleh pacarnya mencoba tegar menghadapi cobaan tersebut. Ia mencoba untuk terus melangkah maju dan tidak mengingat lagi sang mantan. Namun, apa yang didapat Momo ternyata tidak sesuai dengan harapannya.
Ditinggal pacar sama artinya dengan kegalauan tingkat tinggi. Itulah yang Momo rasakan saat ini. Entah berapa banyak kelakuan aneh dan ucapan galau yang diungkapkan Momo.
Suatu kali ia tiba-tiba saja datang ke kantor polisi dan melaporkan bahwa hatinya dicuri oleh sang mantan. Ada kalanya saat hujan turun, Momo hanya bengong di depan jendela. Dalam lamunannya, Momo menyadari persamaan sang mantan dengan hujan: sama-sama menjebak dirinya, nggak bisa kemana-mana.
Itulah Momo. Seorang lelaki Jomblo mengenaskan yang masih dihantui kenangan sang mantan dan fobia terhadap ‘move on’. Lantas, bagaimana kisah Momo selanjutnya?
Temukan jawabannya dalam buku Diary Momo yang diterbitkan oleh Bukuné. Buku yang ditulis oleh Deni Kosasih, Momo, Peggy Mariska, dan Rina Dwi Utami ini bukan buku biasa. Kisahnya memang standar: tentang seseorang yang galau karena ingin balikan sama mantannya. Namun yang menjadikan buku ini spesial adalah konsepnya yang berupa komik strip dengan empat panel.
Kisah cinta Momo yang pada dasarnya biasa menjadi unik, kocak, menghibur, dan lebih hidup dengan konsep ini. Bagaimana Momo menyikapi permintaan putus dari pacarnya, melalui hari-hari tanpa pacarnya, dan mengungkapkan kegalauannya terasa lucu saat dibaca.
Penasaran? Buruan baca bukunya!