Judul: Badung Ke Sarung
Penulis: Nailal Fahmi
Tebal: 216 hal
Ukuran: 11,5 x 19 cm
ISBN: 602-8066-38-9
Harga: Rp24.000
Sinopsis:
P-E-S-A-N-T-R-E-N. Apa yang ada di kepala orang ketika kata itu disebut? Mungkin ada sebagian orang yang menganggap pondok pesantren sebagai tempat berkumpulnya orang baik, rajin mengaji, dan taat pajak. Tapi gue kurang setuju dengan pendapat itu. Menurut gue, anak-anak pesantren gak semuanya baik. Kebanyakan dari mereka adalah anak yang terkekang. Itulah kesimpulan spontan-uhuy yang gue ambil gak berapa lama setelah masuk pesantren.
Badung Ke Sarung: Santri Badung Tanpa Sarung bercerita tentang Nailal, santri di sebuah pesantren yang terletak di kota besar. Di pesantren inilah dia menemukan teman-temannya yang juga badung. Mulai dari bolos mengaji sampai kabur tengah malam hanya demi nonton layar tancep. Hasilnya, mereka kena hukuman zikir semalaman suntuk. Di pesantren ini juga Nailal menemukan “makna kebebasan” dalam hidupnya.