Siapa sangka, membunuh oshidori atau bebek Mandarin itu bukanlah pertanda bagus? Hal inilah yang dialami oleh seorang pawang elang dan pemburu bernama Sonjo. Niat Sonjo untuk menghilangkan rasa lapar malah berbuah petaka bagi dirinya.
Suatu hari, pria yang hidup di daerah Tamura-no-Go provinsi Mutsu ini tak dapat menemukan satu pun binatang buruan. Hingga sampailah ia di sebuah tempat bernama Akanuma. Di sana ia melihat sepasang oshidori yang sedang berenang.
Rasa lapar membuat Sonjo terpaksa memanahkan busurnya kepada salah satu oshidori itu untuk kemudian dimasaknya. Malam menjelang, keanehan menghampiri mimpi Sonjo.
Dalam mimpinya, Sonjo didatangi perempuan cantik yang masuk ke kamarnya dan menangis pilu. Perempuan cantik itu tidak terima pasangannya dibunuh oleh Sonjo. Perempuan itu juga mengatakan sesuatu yang sangat membekas di pikiran dan hati Sonjo, bahkan ketika dirinya sudah terjaga di pagi hari.
Akhirnya, Sonjo kembali ke Akanuma untuk membuktikan perkataan perempuan cantik dalam mimpinya itu. Sesampainya di sana, Sonjo dikejutkan dengan tatapan tajam oshidori itu. Lalu, dengan paruhnya, tiba-tiba si oshidori betina itu merobek tubuhnya sendiri dan mati di hadapan Sonjo. Setelah kejadian memilukan itu, Sonjo menggunduli kepalanya dan menjadi pendeta.
Kisah oshidori ini merupakan salah satu kisah hantu Jepang yang bisa kamu baca dalam buku Kwaidan terbitan Bukuné. Buku yang ditulis oleh Koizumi Yakumo ini berisi 17 kisah hantu Jepang yang menarik untuk dibaca. Kisahnya tidak hanya mencengangkan, tetapi juga menyentuh perasaan dan tak jarang hingga menyayat hati. Penasaran dengan kisah-kisah lainnya? Segera baca bukunya!