Sebagai seorang pencuri yang cerdik, nama Arsene Lupin memang sudah tidak asing lagi. Kepiawaiannya dalam mengelabui polisi dan masyarakat sudah tidak bisa disangsikan lagi. Setiap aksinya menyisakan teka-teki yang membuat penegak hukum kebingungan.
Kini, Lupin kembali menjadi sorotan di Kota Paris. Seorang jutawan terkenal, Mr. Kesselbach, ditemukan terikat dan tewas setelah mengalami penganiayaan yang cukup berat. Tidak hanya Kesselbach, dua orang lainnya, yaitu Chapman—sekretaris sang jutawan—dan Gustave—seorang tukang bersih-bersih hotel, juga ditemukan tewas.
Dari bukti-bukti yang ditemukan di tempat kejadian, nama Lupin lah yang keluar sebagai tersangka. Sayangnya, masyarakat kota tersebut tahu, bahwa Lupin tidak akan mengotori tangannya dengan membunuh terget pencuriannya.
Beberapa petunjuk ditemukan di tempat itu. Sebuah kotak rokok berinisial L. M., dan angka 813 menjadi petunjuk Lupin dalam mengungkap dalang di balik pembunuhan itu. Lupin ingin menunjukkan kepada masyarakat dan polisi, bahwa bukan dirinyalah yang melakukan pembunuhan keji itu.
813 karya Maurice LeBlanc begitu penuh teka-teki, misteri, dan intrik. Kepiawaian Lupin sebagai seorang pencuri cerdik memang sudah tidak asing lagi. Namun di buku ini, Lupin memiliki lawan yang setara. Sama-sama cerdik dan mahir menyusun strategi.
Buku yang diterjemahkan di Indonesia oleh Bukuné ini menjadi sangat menarik ketika Lupin dengan segala kecerdikannya mencoba mencari jawaban atas semua teka-teki itu. Menegangkan dan seru untuk dibaca.
