“Untuk mengawali proses kepenulisan, mulailah dengan mencintai kegiatan menulis”. Itulah salah satu kalimat yang diucapkan seorang Bernard Batubara @benzbara dalam acara ‘Bicara Kata Hati’ yang berlangsung di toko buku Gunung Agung Margocity, Depok, Minggu (23/12).
Pada kesempatan ini, Bara berbagi ilmu dan pengalamannya seputar dunia kepenulisan kepada teman-teman yang saat itu mengunjungi toko buku Gunung Agung. Puluhan pengunjung yang datang pun tak segan-segan mengajukan pertanyaan kepada Bara.
Mulai dari masalah writer’s block, bagaimana mendapatkan ide, alasan memilih judul Kata Hati, berapa lama proses penulisan novel Kata Hati, hingga bagaimana caranya move on!
Menurut Bara, novel Kata Hati itu sendiri proses pembuatannya memakan waktu tiga bulan. “Prosesnya cukup menguras energi dan waktu. Namun, begitu buku ini terbit rasanya senang sekali, walau hasilnya banyak juga harus direvisi,” kata Bara.
Tidak hanya itu, Bara pun mengungkapkan bahwa awalnya ia suka menulis puisi. “Menulis novel, itu tantangan. Karena orang yang terbiasa nulis puisi belum tentu bisa nulis novel,” katanya.
Kini, Bara pun tidak hanya puas dengan karya puisi dan novelnya saja. Sedikit bocoran, belakangan ini ia pun mulai belajar menulis skrip film. Menurutnya, jadi manusia itu jangan di situ-situ saja. Harus mengembangkan kemampuan.
Bara pun mengaku tidak pernah menghapus apa yang saya tulis. “Saya mengubahnya, tapi tidak menghapusnya. Setiap ada ide langsung saya catat. Catatan ide itu memang cukup banyak. Walau pada akhirnya tidak terpakai, tapi saya tetap punya keyakinan bahwa suatu saat jika naskah itu harus jadi, ya akan jadi,” begitu kata penulis yang novelnya difilmkan ini.
Acara sore itu pun ditutup dengan sesi book signing dan pemberian kenang-kenangan dari Bukuné kepada mereka yang bertanya. Sedangkan malam harinya, lima orang pemenang lomba “Beri Tahu Bara #KataHati-mu berkesempatan untuk hadir dalam acara Makan Malam & Ngobrol bareng @benzbara, plus mendapatkan free ticket premiere film Kata Hati.
