Kalau Naif beraksi di atas panggung itu memang luar biasa. Gayanya yang retro alias jadul dan aksi panggung David yang kocak itu menjadi magnet tersendiri bagi band asal kampus IKJ ini. Bagi pemuja jenis musik berirama Beatles maupun Koes Plus, Naif bak oase di tengah hingar bingar aneka musik.
Nah, kalau David, Jarwo, Emil, dan Pepeng membuat buku itu lebih luar biasa. Mengapa? Di sela-sela aktivitasnya bermusik dan tour, Naif masih menyempatkan diri untuk menuliskan jawaban-jawaban ajaib dari kumpulan pertanyaan yang tidak terduga. Semisal, mengapa kepiting jalannya miring, mengapa es itu dingin, kenapa cewek mau digombalin, dan pertanyaan lainnya yang berujung dengan kata tanya apa dan mengapa. Kedua, Jarwo yang penghobi motor tua dan gemar bertanya, "Nyasar gak ke sini" menjadi bertambah satu kegiatan lagi, yakni menulis
Buku “ajaib” Naif ini berjudul Kenapa Kuda Lumping Makan Beling? Berisi 61 pertanyaan yang tergolong ngaco dan dijawab spontan sembari garuk-garuk kepala. Lewat gaya penulisan tanya jawab itu, Naif coba memaksimalkan saraf humornya.
Yang pasti, buku Kenapa Kuda Lumping Makan Beling? adalah buku yang menghibur. Bisa disimak saat santai atau lagi bete. Buku ini bisa menjadi alternatif lain dalam suasana Indonesia yang masih muram. Minimal senyum-senyum sendiri sembari berkata,"bisa saja nih Naif." Mungkin bisa juga jadi obat stres dan sakit hati.
Buku “ajaib” yang sarat pertanyaan yang diawali dengan kata "apa" dan mengapa ini dijahit dalam 157 halaman. Penasaran nih, sedikit bocorannya:
Buku ini dibuka dengan pertanyaan "Mengapa babi tidak bisa berbelok" dan ditutup dengan Kenapa es itu dingin. Untuk pertanyaan pertama David, dengan berbesar hati menjawab bahwa babi itu selalu mengingat pesan orang tuanya babi hutan: "Hidup yang lurus-lurus saja."
Bukunya berjudul cukup nyleneh: Mengapa Kuda Lumping Makan Beling? ini diterbitkan oleh Bukuné. Inilah persembahan ajaib dari Naif, sebuah buku kocak.