Sejak kita kecil kita sudah diajari berbagai keterampilan, salah satunya: menulis. Iya, menulis adalah keterampilan yang dilatih sejak kecil. Kamu mungkin lupa kapan kali pertama kamu memegang pensil lalu belajar menulis dengan hasil yang mirip ceker ayam abis di-sliding tackle Ronaldo. Tapi kamu pasti ingat dan akan selalu ingat bagaimana cara menulis meskipun kadang suka nggak kebaca sama diri sendiri.
Sebagaimana salah satu bunyi alinea keempat pembukaan UUD 1945, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, Bukune mengawalinya dengan membuat kelas menulis. Yap, Kune membuat kelas menulis bertajuk #WritingClassWithBukune yang ingin diselenggarakan secara rutin. Karena Kune percaya, menulis adalah sebuah keterampilan esensial yang sangat fleksibel untuk diimplementasikan ke dalam berbagai hal; tugas, pekerjaan, dan yang terpenting adalah berkarya.
Kenapa menulis? Kenapa bukan merakit reaktor nuklir atau mencetak batako? Sederhana, karena menulis membuat struktur berpikir kita rapi. Dengan struktur berpikir yang rapi, kita bisa lebih mudah menuangkan gagasan dan kreativitas yang kita miliki untuk mulai berkarya. Dengan berkarya, kita menciptakan sejarah yang kemudian membuat nama kita dikenang. Ahzeg~
Kune telah melaksanakan #WritingClassWithBukune yang pertama di SMAN 2 Metro, Lampung, pada 22 Juli 2017. Bersama Erisca Febriani (penulis Dear Nathan), MB Winata (Editor Bukune), dan Falen Pratama (penulis See You, When I See You!), serta komunitas Lampungnese. Bersama mereka, Kune menyediakan ruang untuk sharing dan materi menulis yang menyenangkan mulai dari menciptakan premis, membuat plot dan karakter, menulis yang efektif hingga bagaimana mengeksekusinya sampai menembus penerbit.
Silakan simak dokementasinya di bawah ini.
Gimana seru, kan? Kalau kamu ingin sekolah atau kampusmu Kune datangi dengan penuh wibawa dan ilmu #WritingClassWithBukune, silakan daftar di redaksi@bukune.com ya!
Mari bersama-sama mencerdaskan kehidupan bangsa dengan belajar menulis bersama Bukune!
