Rubik. Permainan yang satu ini memang membutuhkan keahlian yang cukup tinggi. Tidak jarang, mereka yang melakukan permainan Rubik’s Cube ini menyerah karena tidak bisa menyelesaikannya. Rubik. Permainan yang satu ini memang membutuhkan keahlian yang cukup tinggi. Tidak jarang, mereka yang melakukan permainan Rubik’s Cube ini menyerah karena tidak bisa menyelesaikannya.
Namun, kamu jangan patah semangat. Dengan terus berlatih dan mencoba, pastinya kamu bisa menyelesaikan Rubik’s Cube dengan berbagai macam metode.
Latihan memang menjadi kunci dasar dari berbagai macam permainan. Nah, berikut adalah tip latihan menggunakan Rubik’s Cube.
1. Gunakan cube yang nyaman
Untuk mencapai waktu solving yang baik, pastikan cube yang kamu gunakan tidak berat diputar. Melumasi cube dengan pelumas berbahan dasar silikon akan sedikit banyak membantu dalam hal ini. Pelumas silikon yang banyak dijual dalam bentuk spray dapat dijumpai di toko-toko perkakas otomotif atau pun hypermarker terdekat. Sangat TIDAK disarankan menggunakan pelumas berbahan dasar minyak, karena ditakutkan dapat membuat plastik meleleh. Disarankan juga memilih cube yang bisa disetel tensionnya atau lazim disebut DIY (Do It Yourself). Cube jenis ini bagian tutup center-nya dapat dibuka dan sekrupnya dapat dikencangkan/dikendorkan sesuai keinginan kita.
2. Latihlah Fingertrick
Fingertrick adalah teknik memutar cube dengan menggunakan jari-jemari, bukan menggunakan pergelangan tangan. Dengan menggunakan fingertrick, kita dapat melakukan 2 sampai 4 putaran dalam sekali menggerakkan tangan. Sehingga otomatis akan mempercepat waktu solving kita. Upayakan untuk memberdayakan jari telunjuk, jari tengah, jari manis, dan jempol kamu dalam memutar cube. Sedangkan jari kelingking biasanya banyak digunakan dalam One-Handed solving (menyelesaikan cube dengan satu tangan). Lakukan satu putaran disambung dengan putaran lainnya tanpa jeda, sebagai contoh gerakkan RUR’U’. Posisi kedua jempol tangan di depan (sisi F), kemudian putar R dengan tangan kanan, disambut dengan putaran U oleh jari telunjuk tangan kanan. Lalu putar R’ disambut dengan memutar U’ dengan jari telunjuk tangan kiri.
Bereksperimenlah dan carilah gaya fingertrick kamu sendiri. Kamu juga dapat belajar dengan memperhatikan cara cuber-cuber yang cepat pada saat memutar cubenya.
3. Meminimalkan jeda waktu antara eksekusi
Memiliki fingertrick secepat kilat bukanlah jaminan kamu akan bisa menyelesaikan cube secara cepat pula. Apabila fingertrick kamu secepat kilat, tetapi di antara eksekusi algoritma banyak berhenti untuk berpikir da mencari piece, maka percuma sajalah. Jalan keluarnya adalah look-ahead atau pelihat piece selanjutnya. Carilah dan perhatikan pergerakan piece berikutnya pada saat kamu sedang melakukan suatu algoritma. Sebagai contoh, pada saat sedang memasukkan satu corner layer pertama, carilah letak corner berikutnya. Sehingga pada saat selesai memasukkan satu corner ke tempatnya, kamu tidak membuang banyak waktu untuk mencari corner berikutnya.
Belajarlah bereaksi dengan cepat, bukan berpikir lama. Begitu menemukan suatu target piece, langsung putarlah tanpa membuang banyak waktu berpikir. Memang mungkin gerakan yang kita lakukan bukanlah gerakan yang efisien (dalam artian banyak jumlah putarannya), tetapi terus memutar tanpa henti tentulah lebih baik ketimbang harus berhenti untuk memikirkan mana gerakan yang efisien!
4. Belajar teknik atau metode baru
Jikalau kamu merasa fingertrick yang kamu miliki sudah cukup cepat dan kemampuan look-ahead kamu sudah cukup baik, tetapi waktu solving kamu sudah mentok di suatu angka (sekitar 20-40an detik), maka inilah saatnya kamu belajar teknik baru! disarankan untuk mempelajari metode CFOP (Cross + First + Two Layers + Orienting Last Layer + Permuting Last Layer). Metode ini (dan tentunya ketekunan berlatih) kamu bisa mencapai waktu solving yang di-“keramat”-kan yaitu di bawah 20 detik, atau sering disebut sub-20.
5. Jangan lupa waktu
Cubing atau bermain cube memang mengasyikkan dan membuat kecanduan. Tetapi kamu harus sadar bahwa masih banyak hal lain yang lebih penting. Jangan lupakan waktu belajar (kalau kamu masih sekolah/kuliah). Jadikanlah cubing sebagai kegiatan pengisi waktu senggang, bukan pengisi setiap detik dalam hidupmu. Lebih baik lagi kalau kamu bisa membuat jadwal dan membatasi waktu untuk berlatih cubing 1-3 jam setiap harinya, dan tak lebih. Ingat, cubing bukanlah segalanya!
Nah, tip di atas ditulis oleh Abel Brata—pemegang rekor MURI Solving Rubik’s Cube Tercepat. Jika kamu ingin seperti Abel, gampang saja. Silakan baca Jurus Cepat Menjadi Master Rubik yang diterbitkan oleh Bukunè. Dalam buku ini, si Master juga berbagi beberapa hal lain di antaranya:
– Langkah-langkah menyelesaikan Rubik’s Cube 2x2x2 dan 3x3x3
– Tip dan trik menyelesaikan Pyraminx, dan
– Trik menyelesaikan Rubik’s Cube bergambar.
Latihan kamu akan terasa lebih lengkap dengan adanya CD tutorial dari buku tersebut. So, tunggu apa lagi, be The Next Master Rubik’s.