Waktu itu, gua memang masih SD. Tapi, gumpalan lemak di badan bikin gua mirip raksasa yang selalu kelaperan. “HAHAHA… RASAKAN KAU!” Sambil ngayal jadi raksasa, gua gepeng-gepengin semut pake telunjuk. Lalu, nyammm… manis! Apes, Mamah memergoki dan gue pun dihukum.
Pas iseng-iseng ngupil, gua penasaran. Terus, nyammm…. Eh GURIH! Tapi, ketahuan lagi sama Mamah. Dihukum lagi.
Namanya juga raksasa yang kelaperan, masak kapok. Besoknya, gua punya makanan baru; es batu. Tapi, suatu hari, nggak ada sedikit pun es batu di kulkas.
“Mah, kok es batu nggak ada!”
“Iya, Mamah nggak buat. Lupa…,
“LAH, TERUS KAKAK NYEMIL APA?”
Gua ngambek kayak nggak ada makanan lain di dunia—padahal semut sama upil banyak. Sampai ide genius nan cemerlang terlintas di pikiran. Dengan tampan dan gagah berani gua membuka kulkas, lalu… menjilat freezer.
Ya Allah, KOK LIDAH GUA NEMPEL!
Gua panik setengah mati. Dan setelah beberapa menit nggak dateng pertolongan, sang raksasa mulat nangis sambil melet.
“HA, HUHAN… HARCO HINTA HAAF HATAS HEMUA HOHA HARCO HA, HUNAN….”
