Satu untuk bertiga dan bertiga untuk satu. Itu slogan persahabatan Sambas, Baim, dan Kundil—tiga bocah yang lebih lengket daripada upil. Bersama, mereka menghabiskan waktu untuk bersenang-senang dan menceburkan diri ke dalam masalah. Mulai dari nongkrong sambil gitar-gitaran, godain cewek-cewek sekolah, keluar-masuk ruang BP, sampai berurusan dengan polisi lalu lintas karena jail.
Setelah tiga tahun masa SMA, persahabatan itu memasuki babak baru. Kini, mereka dituntut untuk mandiri dan bertanggung jawab. Gimana caranya Sambas yang—ngakunya—playboy dan kegantengan, Baim yang bodohnya polosnya keterlaluan, dan Kundil yang selalu mencari perkara ini saling mendukung dalam berbagai kesulitan?
Yang pasti—dalam suka dan susah yang dihadapi bersama—mereka makin merasakan indahnya persahabatan.