Gaji? Cukup, cukup besar.
Karier? Mulus melesat.
Bisnis? Sebentar lagi soft launching.
Karya? Sudah banyak yang suka.
Jodoh? Aih! Sedikit lagi.
Mantap betul nasib Arko, Gala, Juwisa, Sania, Ogi, dan Randi. Para alumni kampus UDEL yang amburadul ini ternyata berhasil melawan tikus-tikus kehidupan.
Namun, tikus-tikus tersebut nyatanya tidak sepenuhnya hilang. Mereka malah membesar, menyelinap dalam pekerjaan yang menyita waktu, mimpi-mimpi yang makin terasa jauh, dan dilema antara kembali ke kampung atau terus bertarung di kota tanpa tujuan.
Akankah mereka menemukan jawaban dari semua ini? Atau terus melakukan pembenaran lewat bac*t tanpa mendengarkan apa yang sebenarnya diinginkan hati?
***
Buku ini wajib dibaca oleh pelajar SMA, mahasiswa, para orangtua, karyawan, petinggi perusahaan, para pengambil kebijakan di berbagai institusi, hingga Presiden Amerika Serikat karena dua novel sebelumnya sudah dibaca Presiden Korea Utara.
Buku ketiga dari serial novel Kami (Bukan) Sarjana Kertas, dan Kami (Bukan) Jongos Berdasi.