Kalimat “Girls friendship always feels interesting” itu ada benarnya. Akan ada banyak obrolan yang bisa terjadi dalam setiap jam yang mereka lewati di sudut sebuah kafe, membuat mereka tidak menyadari jika kopi dan kentang goreng yang mereka pesan sudah habis tidak bersisa.
Cerita ini tentang bagaimana menggabungkan lima latar menjadi satu irisan sebagai sahabat. Harum yang menyukai bunga dan buku, Audine yang menyukai riasan terutama lipstik merahnya, Tsania dengan para idolanya, Nadja dangan bisnisnya serta Emily dan mimpi-mimpi sederhananya.
Persahabatan itu bagaikan papan puzzle, dan merekalah potongan-potongan puzzle dengan bentuk tak sama yang justru bisa tersusun sempurna karena perbedaan.