Udah lama gue mau ngomong, kalo gue yang anti-mainstream itu cuma pencitraan yang didesain. Semuanya berawal ketika gue ketemu Faza. Gue yang waktu itu belum paham apa-apa, ditodong buat jadi apa yang ke depannya gue nggak paham. Yang pasti, gue diajak masuk dunia industri yang berkaitan banyak dengan branding dan profit.
Awalnya semua masih asyik-asik aja, toh kebutuhan mi instan gue terpenuni. Tapi belakangan gue sadar, kalo ini diterusin, lama-lama idealisme gue bisa pudar dan menjadi menjadi mainstream.
Apa iya gue harus membiarkan semua itu terjadi? Atau buka-bukaan menceritakan semua sambil memperbaiki situasi?Baca catatan ini, Sob. Dan bantu gue memutuskan.